Bendungan ini tak jauh dari tempat saya.
Tiga korban yang tewas adalah, Zhanky Zaky (18), Hilda Agustin (17), dan Dea (17) - ketiganya duduk di kelas XI SMA Negeri 1 Kertosono. Sementara korban luka-luka adalah Saiful (16), Antika (17), Monika Dwi Nurul (18), Andri Nalia (17), Dimas Reksi (16), Ika Dwi Santika (18), dan Yolawanda. Mereka merupakan siswa kelas X, XI, dan XII.
"Para siswa itu sedang mengikuti kegiatan pramuka yang digelar oleh sekolah mereka di kawasan bendungan setempat sejak Kamis (16/6) hingga Sabtu (18/6)," katanya.
Hingga kini, pihaknya masih mendalami kasus yang menewaskan tiga orang tersebut. Polisi juga masih memintai keterangan dari pembina pramuka dan para pelajar lainnya yang mengetahui kronologis kejadian tersebut.
Sementara, salah satu pembina Pramuka SMA Negeri 1 Kertosono, Ariyanto, mengatakan peristiwa yang merenggut nyawa ketiga pelajarnya itu bermula saat kegiatan berendam di tepi bendungan yang diperintahkan pembina pramuka.
Kegiatan ini dilakukan di sela-sela saat rombongan menunggu truk yang akan menjemput peserta untuk pulang. Rombongan tersebut berjumlah sekitar 50 pelajar dari kelas X, XI, dan XII.
"Sebelum pulang, kami memang mengajak peserta untuk berendam di tepi bendungan. Kami sudah membatasi lokasi berendam dengan bambu agar siswa tidak ke tengah," kata Ariyanto.
Puluhan siswa itu merasa senang saat disuruh berbaris dua lajur memanjang dan melangkah dari tepi air dalam kondisi berendam hingga ketinggian air mencapai setinggi dada.
Saking senangnya, beberapa peserta nekat agak ke tengah bendungan. Tiba-tiba, salah seorang dari mereka terpeleset dari dasar bendungan yang berupa bebatuan.
Mengetahui ada salah satu teman yang terpeleset, beberapa peserta lainnya berupaya menolong, namun malah ikut tenggelam karena kedalaman air yang mencapai lebih dari tiga meter.
selengkapnya http://www.antaranews.com/berita/263655/tiga-siswa-sma-tewas-tenggelam